PALEMBANG - Warga Jalan Putri Dayang Rindu RT 16 Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati Palembang, Rabu (18/10), sekitar pukul 08.30 WIB, mendadak panik.
Lantaran, api berkobar hebat di rumah salah seorang warga setempat. Tak ayal, api langsung membesar dan melahap rumah bangunan semi permanen yang ada di sekitarnya.
Warga yang melihat api sudah membesar, berusaha untuk memadamkannya agar tak mengenai rumah lainnya. Sementara warga yang rumahnya berada cukup jauh dari api, berusaha menyelamatkan barang-barang yang ada didalam rumah agar tak ikut terbakar.
Akibat kebakaran tersebut, sedikitnya 6 rumah dan 3 bedeng hangus terbakar. Ke-enam rumah ludes terbakar dilalap sijago merah yakni milik Umar (67) dan 3 bedeng miliknya, Amin (45), Musbaini (40), Sukati (43), Sopian (41), Angkut (50).
Umar (67), salah satu warga yang rumahnya juga ikut terbakar mengatakan, pada pukul 08.30 WIB, dirinya melihat asal mula api dari rumah kediaman Sopian yang memang saat itu dalam keadaan kosong.
Ketika itu, dilihatnya api sudah membumbung tinggi dari ruangan tengah rumah Sopian. Selanjutnya menyambar rumah-rumah warga sekitar yang jaraknya berdekatan.
“Tiba-tiba apinya sudah membesar. Asal api dari rumah Sopian,” ujar Umar saat ditemui, dilokasi.
Diakuinya, dirinya dan warga sekitar tak mendengar adanya suara ledakan dari rumah Sopian. Api yang besar dan angin yang kencang membuat begitu cepat rumah dikawasan sekitar hangus terbakar.
“Sekitar 10 rumah yang terbakar ini,” terangnya.
Akhirnya, pada pukul 10.30 WIB selama dua jam lamanya, api baru dapat dipadamkan dibantu 8 unit pemadam kebakaran dan 1 unit Damkar dari PT Sunan Ruber serta dibantu warga sekitar.
Sementara, Ka SPK Polresta Palembang, Ipda Bambang Haryanto mendapatkan laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.
“Kita belum tahu dari mana asal api. Namun kerugian warga diperkirakan hingga ratusan juta, dan 6 rumah dan 3 bedeng yang terbakar,” singkatnya. (cw06)
No Responses